Manusia terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, tetapi manusia terbaik adalah manusia yang mau menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi kembali kesalahan tersebut.
Pintu ampunan Allah Ta'ala akan selalu terbuka bagi setiap hamba-Nya. Sehingga seseorang yang bertaubat dengan diiringi niat hati yang sungguh-sungguh, akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Akan tetapi ada waktu dimana pintu taubat di tutup dan ampunan tidak lagi diberikan. Sehingga taubat yang dilakukan menjadi terlambat. Bahkan iman dan amal seseorang tidak lagi berguna pada saat itu. Dengan demikian manusia benar-benar dalam kerugian yang sangat besar. Lantas kapankah saat itu ?
Dalam sebuah riwayat dari Anas ra bahwa ia mendengar Rasulullah SAAW bersabda, "Allah SWT berfirman bahwa, 'Wahai anak Adam, selama engkau masih mau berdo’a dan mengharapkan ampunan-Ku, pasti aku akan mengampuni dosa yang telah engkau perbuat dan Aku tidak menghiraukan sedikit banyaknya dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya dosa kau setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, tentu Aku akan mengampuni dosa-dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya engkau datang membawa dosa seisi bumi kepada-Ku, kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku memberi ampunan sebanyak itu pula’.” (HR.Tirmidzi ia berkata Hadits hasan shahih)
Demikianlah besarnya bentuk kasih sayang Allah SWT terhadap hamba-Nya. Dimana pintu taubat akan selalu dibuka bagi setiap hamba yang ingin menyucikan diri dengan mengharapkan ampunan-Nya. Namun akan ada waktu dimana pintu taubat ditutup, sehingga ampunan tidak lagi diberikan. Bahkan iman dan amal seseorang tidak lagi berguna pada saat itu.
1. Taubat ketika matahari telah terbit dari arah terbenamnya
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ketika matahari telah terbit dari arah terbenamnya, maka hal itu merupakan tanda atau isyarat akan segera terjadi kiamat. Dimana dunia akan hancur dan kehidupan berakhir.
Pada saat itu pula lah pintu taubat akan ditutup dan iman serta amal seseorang (yang belum beriman dan beramal) tidaklagi berguna. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian dalam surah Al-An'am ayat 158, Allah SWT berfirman bahwa, "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)".
2. Taubat ketika sakaratul maut
Ketika ajal menjemput, tidak ada lagi gunanya seseorang bertaubat meminta ampunan kepada Allah SWT. Sebab pada saat itu pintu taubat telah ditutup, sehingga taubat yang dilakukan adalah taubat yang terlambat.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang…’” ( QS. An-Nisa’: 18 )
Kemudian dalam sebuah riwayat dari Abu Abdurrahman Abdullah Ibn Umar Ibn Al-Khattab disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai pada kerongkonganya,” (HR. At-Tirmidzi dan ia betkata: Hadits hasan).
Bahkan di dalam Al-Qur'an diceritakan tentang penolakan Allah SWT terhadap taubatnya Fir'aun ketika ia sakaratul maut. Sebagaimana disebutkan bahwa, “Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia; ‘Saya percaya bahwa tidak ada ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh bani Israil, dan saya termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah).’ Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan,” (QS. Yunus: 90-91)
Demikianlah 2 jenis taubat yang terlambat dan tidak akan diterima Allah SWT. Pada saat itu ampunan tidak lagi diberikan dan rintihan serta penyesalan tidak ada lagi gunanya.
Dengan demikian selagi matahari belum terbit dari arah tenggelamnya maka berarti pintu taubat masih terbuka lebar. Akan tetapi siapa yang bisa menjamin jika esok kita masih dapat melihat matahari terbit dari arah timur ?
Oleh sebab itu selagi kita masih diberikan kesempatan, bersegeralah menunju ampunan Allah SWT. Dan bertaubatlah sebelum taubat itu terlambat. Agar kelak tidak termasuk golongan orang-orang yang menyesal.
Sebagaimana firman Allah SWT bahwa, "“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa,” (QS. Ali Imran : 133 )
Semoga bermanfaat.
Tag :
Dunia Islam
0 Komentar untuk "2 Jenis Taubat yang Terlambat"