Ancaman Rasulullah SAW Bagi Yang Sengaja Membatalkan Puasa Ramadhan


Puasa berarti menahan haus dan lapar serta meninggalkan perbuatan tercela yang biasa dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Saat menjalankan ibadah puasa ada banyak godaan yang mendorong seseorang untuk membatalkan puasanya.

Mulai dari teriknya matahari, rasa haus dan lapar yang teramat sangat hingga sikap yang malas-malasan. Sehingga bagi mereka yang mampu menyelesaikan puasanya, Allah SWT memberikan keutamaan yang luar biasa. Sementara bagi mereka yang dengan sengaja membatalkan puasanya, ada ancaman yang diberikan Rasulullah SAW.

Ancaman Rasulullah SAW Bagi Yang Sengaja Membatalkan Puasa Ramadhan

Ancaman ini sungguh sangat dahsyat dan mengerikan. Pelakunya pun akan mendapatkan kehinaan bukan hanya di dunia namun juga diakhirat. Bahkan ia dianggap lebih buruk dibandingkan para pezina dan peminum arak. Lantas seperti apakah ancaman Rasulullah SAW bagi orang-orang yang dengan sengaja membatalkan puasanya ?

Seseorang yang mengaku muslim dan menjumpai bulan Ramadhan, namun ia enggan untuk melaksanakan puasa atau dengan sengaja membatalkan puasanya tanpa suatu udzur maka termasuk golongan orang yang mendapatkan ancaman dari Rasulullah SAW.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili ra bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria, kemudian memegang dhobayaku (dua lenganku) membawaku ke suatu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, ‘Naik’. Aku katakan, ‘Aku tidak mampu’. Keduanya berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik, hingga ketika aku sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini adalah teriakan penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika aku melihat orang-orang yang kakinya digantung dengan kaki diatas, mulut mereka rusak / robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya,’Siapa mereka?’. Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka’”. (HR. Imam An Nasa’i, Ibnu Hibban, Imam Al Hakim dari jalan Abdurrahman bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari Abu Umamah Al Bahili, dengan sanad Shahih).

Dari hadits ini dapat diketahui bahwa siapa saja yang berbuka puasa sebelum waktunya akan mendapatkan azab yang sangat pedih di akhirat. Kelak di dalam neraka mereka akan digantung dalam kondisi dimana kaki berada diatas, mulut mereka rusak atau robek dan darah mengalir darinya.

Tentunya kita tidak ingin merasakan azab yang sangat pedih seperti ini di akhirat kelak bukan ?

Disamping itu dalam sebuah kitab Targhib dikatakan pula bahwa seseorang yang dengan sengaja meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, maka pada saat itu juga ia telah terjatuh dalam kekufuran.

Sebagaimana riwayat dari Ad-Dailami yang di shahih-kan oleh Adz-Dzahabi dari Ibn 'Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sendi-sendi dan dasar-dasar Islam ada tiga. Dan Islam dibangun di atas tiga sendi ini. Barangsiapa meninggalkan salah satu dari ketiganya, maka kufur, dan halallah darahnya; yaitu; mengakui bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, sholat fardhu, dan puasa Ramadhan.”

Bahkan dalam sebuah hadits dari Bukhari disebutkan bahwa siapa saja yang berbuka puasa dalam bulan Ramadhan tanpa udzur dan sakit, maka puasanya itu tidak akan bisa diganti dengan puasa sepanjang masa meskipun ia melakukannya.

Kemudian Imam Adz-Dzahabi pun berkata bahwa, "Sudah jelas bagi kaum muslimin bahwa orang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sakit danudzur lebih buruk daripada pezina dan peminum arak, bahkan diragukan keIslamannya."

Selain itu di dunia mereka juga akan mendapatkan hukuman yaitu terancam dianggap sebagai orang yang kafir. Pasalnya puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam. Sehingga wajib bagi dirinya untuk melaksanakan puasa  sampai maghrib meskipun sebelumnya ia telah makan. Selain itu ia diwajibkan untuk bertaubat.

Lantas bagaimana cara ia bertaubat ?

Orang-orang yang dengan sengaja membatalkan puasanya atau meninggalkan kewajiban puasa Ramadhan apabila ingin bertaubat, maka ia harus melakukan taubatan nasuha. Yaitu taubat yang sebenar-benarnya dan berjanji kepada Allah SWT untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya tersebut. 
Tag : Dunia Islam
0 Komentar untuk "Ancaman Rasulullah SAW Bagi Yang Sengaja Membatalkan Puasa Ramadhan"

Back To Top