Beginilah Cara Bercanda Islami Ala Rasulullah


Dalam kehidupan sehari-hari bercanda ataupun bersenda gurau merupakan hal yang lazim dilakukan. Bercanda merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan dan menciptakan keakraban antar sesama manusia. Disebutkan bahwa Khalid bin Ahmad berkata, “Manusia dalam penjara (terkekang) apabila tidak saling bercanda”. Tidak hanya manusia biasa, Rasulullah SAW semasa hidupnya juga suka bercanda. 
Beginilah Cara Bercanda Islami Ala Rasulullah


Bercanda Ala Rasulullah SAW 

Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang baik hati, bijaksana dan ramah dalam pergaulan. Beliau sering bercanda dan bersenda gurau bersama istri dan para sahabatnya. Namun dalam bercanda, Rasulullah SAW tetap mempunyai batasan dan tidak berlebih-lebihan. 

Dikatakan oleh Aisyah ra, bahwa 
Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW tertawa sampai terbahak-bahak hingga kelihatan lidahnya, melainkan hanya tersenyum.” (HR. Bukhori, Muslim)

Diceritakan oleh Abu Hurairah ra, para sahabat bertanya pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda guras bersama kami?” dan Rasulullah SAW pun menjawab, “Betul, akan tetapi aku selalu mengatakan yang benar.” (HR. Ahmad)

Anas ra, menceritakan salah satu bentuk candaan Rasulullah SAW kepada dirinya. Dikatakan bahwa, Rasulullah SAW pernah memanggilnya dengan, “Wahai pemilik dua telinga.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)

Pada suatu hari, seorang perempuan tua datang dan bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah seorang perempuan tua seperti aku layak masuk ke dalam surga?”. Dan Rasulullah menjawab, “Ya Umi, sesungguhnya di dalam surga tidak ada perempuan tua.” Mendengar jawaban Rasulullah SAW, perempuan tua itu menangis meratapi nasibnya. Lalu kemudian Rasulullah SAW membacakan salah satu ayat dalam surat Al-Waqi’ah ayat 35-37 bahwa, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bisasari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Suatu ketika saat Rasulullah SAW dan para sahabat sedang ifthor. Hidangan buka puasanya berupa kurma dan air putih. Dalam suasana yang hangat itu, Ali bin Abi Thalib mulai iseng dengan mengumpulkan semua kulit kurmanya dan meletakkannya di tempat kulit kurma punya Rasulullah SAW. Lalu dengan tersipu-sipu Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Rasulullah SAW sangat lapar, karena kulit kurmanya lebih banyak dibandingkan para sahabat. Dan Rasulullah SAW sebenarnya telah mengetahui perbuatan iseng yang dilakukan Ali bin Abi Thalib, maka Rasulullah SAW pun “membalas” keisengan Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan bahwa siapa yang sebenarnya lebih lapar diantara beliau dan Ali bin Abi Thalib ? Sambil melirik tempat kurma milik Ali bin Abi Thalib yang bersih tidak bersisa. (HR. Bukhori)

Aisyah ra berkata, “Aku dan Rasulullah pernah bersama dalam sebuah perjalanan, ketika itu badanku masih ramping. Beliau mengatakan kepada para sahabat untuk berjalan lebih dulu. Lalu beliau berkata kepadaku, “Ayo kita berlomba lari”. Dan aku pun menerima ajakan beliau, dan ternyata saat itu aku bisa mendahului beliau."
Beberapa waktu setelah itu, Beliau sudah lama tidak mengajakku bepergian hingga badanku telah gemuk dan lupa dengan kejadian dulu. Pada saat itu aku dan beliau sedang pergi bersama. Beliau kembali mengajakku untuk lomba lari. Ketika itu aku telah melupakan kemenanganku waktu itu dan badanku sudah tidak lagi ramping. Aku berkata kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana mungkin aku dapat mendahului engkau ya Rasulullah, sementara keadaanku begini?” Tapi beliau berkata, “Mari kita mulai.” Sehingga akhirnya akupun melayani ajakan beliau dan ternyata beliau bisa mendahului aku. Kemudian beliau tertawa sambil berkata, “Ini untuk menebus kekalahanku saat lomba dulu.” (HR. Ahmad dan Abi Dawud)

Bisa dilihat bahwa Rasulullah SAW selalu menggunakan kata-kata yang jujur dan tetap menjaga adab serta etika ketika sedang bercanda. Sehingga tidak ada yang merasa direndahkan ataupun sakit hati. 

Batasan dalam Bercanda

Dalam bercanda atau bersenda gurau, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Tidak bercanda terhadap ayat-ayat dan syariat Allah SWT.
2. Tidak bercanda menggunakan kata-kata dusta
3. Bercanda tanpa menghina orang lain
4. Tidak bercanda ketika dituntut serius
5. Tidak tertawa dengan terbahak-bahak
6. Tidak mengambil harta orang lain sebagai bahan candaan.

Islam tidak melarang melakukan sesuatu yang bermanfaat dan dibutuhkan manusia sebagaimana Islam melarang melakukan hal-hal yang membahayakan dan tidak dibutuhkan manusia.

0 Komentar untuk "Beginilah Cara Bercanda Islami Ala Rasulullah"

Back To Top