Surga merupakan sebuah tempat yang digambarkan penuh dengan keindahan, ketenangan dan kedamaian. Para penghuni surga merupakan orang-orang yang amat sangat beruntung. Pasalnya, bukan hanya dapat menikmati keindahan surga, namun ia juga dapat melihat wajah Rasulullah dan Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
Oleh sebab itu, banyak manusia yang berlomba-lomba agar bisa menjadi ahli surga. Namun, untuk mencapainya bukanlah sebuah perkara yang sulit dan tidak pula terlalu mudah. Sebab, hanya diperlukan keistiqomah-an dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela yang menjerumuskan pada keburukan.
Seperti kisah berikut ini, dimana Rasulullah menyatakan bahwa salah seorang sahabatnya merupakan ahli surga. Padahal, ibadahnya biasa-biasa saja. Lantas keistimewaan apakah yang dimiliki oleh sang sahabat sehingga menjadikannya ahli surga ? berikut kisah selengkapnya.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan, ketika sedang berada dalam suatu majelis, Rasulullah SAW mengatakan bahwa akan ada seorang ahli surga yang masuk melalui sebuah pintu. Dan ternyata, orang yang masuk melalui pintu tersebut adalah Saad bin Abi Waqassh.
Kejadian ini berlangsung berturut-turut selama tiga hari. Oleh sebab itu, para sahabat penasaran dengan keistimewaan yang dimiliki Saad sehingga Rasulullah pun mengatakan bahwa ia adalah seorang ahli surga.
Adalah Abdullah bin Amr ra, seorang sahabat yang penasaran dengan keistimewaan yang dimiliki Saad. Sehingga, ia pun meminta izin agar diperbolehkan untuk menginap dirumah Saad. Dan dengan senang hati Saad pun memberinya izin.
Setelah beberapa hari dirumah Saad, ia tidak sedikitpun melihat kelebihan ibadah sahabatnya tersebut. Bahkan dapat dikatakan biasa-biasa saja. Karena saking penasarannya, Abdullah bin Amr ra akhirnya bertanya pada Saad apa yang ia lakukan sehingga Rasulullah pun menyebut sebanyak tiga kali bahwa ada seorang penghuni surga dalam majelisnya.
“Aku ingin mendapat kedudukan sepertimu, namun selama tiga hari disini, aku tidak mendapatimu berbuat sesuatu yang istimewa, lantas apa rahasianya ?” tanya Abdullah bin Amr ra.
Saat itu Saad menjawab bahwa “Tidak ada yang lebih baik dari yang kamu lihat.” Seketika itu Abdullah pun berpamitan, namun langkahnya terhenti ketika Saad memanggilnya, “Wahai sahabatku, sesungguhnya aku tidak memiliki rasa dengki dan aku tidak pernah berbuat jahat serta berkata buruk kepada siapapun” ucapnya. Mendengar perkataan sahabatnya tersebut, Abdullah bin Amr akhirnya mengerti bahwa hal tersebutlah yang menjadi kunci mengapa Saad dirindukan surga.
Sungguh tanpa diduga, meski ibadahnya biasa-biasa saja, namun karena sifatnya yang tidak pernah menaruh dengki dan tidak pernah berbuat jahat lah yang ternyata menjadikannya seorang ahli surga.
Sifat dengki merupakan sifat tercela yang sangat dibenci Allah. Selain itu, sifat ini dapat mengubah cinta menjadi benci dan merusak kedamaian serta mengubahnya menjadi permusuhan. Bahkan Rasulullah mengingatkan bahwa sifat hasud (iri dan dengki) ini dapat mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.
Seorang manusia yang memiliki sifat iri dan dengki, akan merasa tidak senang bila melihat orang lain sukses. Terlebih bila orang tersebut merupakan musuh yang selama ini dibencinya. Akan tetapi, ia akan berbahagia bila orang tersebut mendapatkan musibah.
Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 120, bahwa :
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka akan bersedih hati. Tetapi jika kamu mendapatkan bencana, mereka bergembira karenanya. Dan jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Oleh sebab itu, hendaknya sebagai umat Muslim yang beriman sebaiknya kita menghindari sifat-sifat tercela seperti iri hati dan dengki. Sebab, bukan hanya membawa keburukan di dalam hati, namun sifat tersebut juga dapat menjauhkan kita dari surga.
Contohlah Saad bin Abi Waqassh, meski ibadahnya biasa-biasa saja namun ia dapat menjadi seorang ahli surga karena tidak memiliki sifat dengki di hatinya. Selain itu, ia juga tidak berbuat kejahatan dan berkata buruk kepada orang lain.
Sehingga, meskipun kita tidak mampu beribadah seperti orang-orang alim lainnya, namun tidak ada salahnya untuk membersihkan hati dari sifat-sifat tercela. Dengan demikian, semoga Allah menerima semua amal ibadah, dan menempatkan kita di dalam surganya. Amin ya rabbal alamin.
1 Komentar untuk "Inilah Kunci Agar Menjadi Ahli Surga"
amin ya robbal alamin