7 Jalan Setan Menipu Manusia


Setan akan melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginannya menjerumuskan umat manusia dalam kesesatan. Mulai dari cara bisikan hati yang secara kasar hingga pada bisikan halus yang tidak bisa dikenali manusia kecuali pada mereka yang tidak lalai hatinya. 

Meski demikian bukan berarti orang-orang yang taat beribadah akan terlepas dari jerat setan. Bahkan dalam hal ini setan akan menggunakan trik-trik khusus untuk mengecoh orang-orang yang taat beribadah. Sehingga tanpa disadarinya, ia telah terjerumus dalam kesesatan yang diinginkan setan. 

7 Jalan Setan Menipu Manusia

Terdapat 7 macam jalan setan untuk menipu manusia. Salah satunya dengan cara mendorong manusia untuk beribadah. Sehingga seringkali mereka yang terjebak merasa bahwa dirinya telah melakukan amalan shaleh, padahal tanpa disadarinya hal tersebut justru membuat Allah SWT murka. Lalu apa saja jalan setan yang lainnya untuk menipu manusia ? Inilah uraian selengkapnya. 

1. Setan melarang manusia agar jangan taat kepada Allah SWT
Setan akan secara terang-terangan membisiki manusia agar jangan mengerjakan kewajibannya sebagai seorang hamba. Sehingga mereka yang terpengaruh oleh bisikan setan, tentunya akan melalaikan kewajibannya tanpa rasa bersalah.

Sementara bagi orang-orang yang dipelihara Allah, tentu akan menolak bisikan tersebut dan berkata, "Aku sangat butuh sekali pahala dari Allah SWT, oleh sebab itu aku harus memiliki bekal dari dunia untuk akhirat yang kekal abadi."

2. Setan mengajak manusia untuk menunda taat
Apabila seseorang yang dibisiki setan tetap melaksanakan kewajibannya, maka setan akan melakukan usaha selanjutnya. Ia akan membujuk orang tersebut untuk menunda-nunda melaksanakan kewajibannya. Sehingga tidak jarang akhirnya ia justru melalaikan kewajibannya tersebut. 

Namun berbeda halnya dengan orang-orang yang dipelihara Allah SWT, mereka akan menolak dan berkata, "Ajalku tidak ditanganku. Apabila aku mengundur amal hari ini untuk besok, maka amal besok kapan akan aku kerjakan ? Padahal setiap hari memiliki amal tersendiri."

3. Mendorong manusia buru-buru mengerjakan amal baik dengan segera
Pada saat-saat tertentu setan menjerumuskan manusia dengan cara mendorongnya untuk buru-buru mengerjakan amalan baik dengan segera mungkin. Setan itu akan berkata, "Ayo cepatlah beramal, agar engkau bisa memburu amal yang lainnya." 

Sehingga orang-orang yang selamat tentu akan menolak dan berkata, "Amal yang sedikit namun sempurna lebih baik daripada amal banyak namun tidak sempurna."

4. Mendorong manusia melakukan amal baik dengan sesempurna mungkin agar tidak dicela orang lain
Jalan setan selanjutnya untuk menipu manusia adalah dengan mendorong manusia agar melakukan amalan baik dengan sempurna. sebab bila tidak sempurna maka nanti akan dicela orang lain. 

Namun orang-orang yang terpelihara tentu akan menolak dan berkata, "Untuk saya cukup dinilai oleh Allah SWT aja dan tidak ada manfaatnya beramal dikarenakan manusia."

Keika setan kalah dalam jalan ini, maka ia akan beralih menggoda manusia dengan cara selanjutnya yaitu menipu manusia dengan jalan ke lima.

5. Setan menancapkan rasa sombong dalam hati orang yang beramal
Langkah selanjutnya setan untuk menipu manusia adalah menancapkan rasa sombong didalam hatinya karena telah melakukan amalan shaleh. Setan akan membisiki manusia tersebut, "Betapa tingginya derajatmu karena beramal shaleh dan betapa cerdiknya dan sempurnanya dirimu."

Sementara orang-orang yang menyadari tipu daya setan akan berkata, "Semua keagungan dan kesempurnaan itu milik Allah SWT, dan bukan kekuatan atau kekuasaanku. Allah-lah yang telah memberikan hidayah kepadaku untuk dapat mengerjakan amal yang ia ridhai dan memberikan ganjaran yang besar dengan karunia-Nya. Sehingga tanpa karunia Allah, apalah harganya amalku ini dibandingkan banyaknya nikmat yang Allah berikan, disamping dosaku yang banyak pula."

Jika dalam jalan ini setan masih kalah, maka ia akan menipu manusia dengan cara ke enam, dimana cara ini sangat halus dan tidak diketahui oleh manusia manapun terkecuali mereka yang tidak lalai hatinya. 

6.  Setan akan mencampur-adukkan ibadah dengan tipu muslihatnya
Apabila jalan kelima gagal, maka setan akan melakukan jalan keenam untum menjerumuskan manusia. Jalan ini jauh lebih dahsyat dari yang sebelumnya dan tidak akan bisa awas terhadapnya terkecuali orang yang cerdik dan jalan akalnya. Dalam hal ini setan akan membisiki manusia untuk bersungguh-sungguh beribadah. 

"Bersungguh-sungguhlah engkau beramal pada tempat yang tidak dilihat oleh siapapun, beribadahlah engkau karena Allah, maka Allah akan menampakkan keshalehanmu dan kebaikan pada manusia lain."

Dalam hal ini setan membisiki manusia untuk tidak perlu menampak-nampakkan ibadahnya kepada manusia lainnya, sebab dengan sendirinya Allah SWT akan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang baik pada pandangan makhluk lainnya. Sehingga setan mencampur-baurkan terhadap setiap orang yang beramal dengan tipuannya yang halus sekali. Padahal ucapannya tersebut bermaksud untuk memasukkan sebagian dari penyakit riya.

Sementara orang-orang yang terpelihara akan berkata, "Hai Mal'un (yang dilaknat) tiada henti-hentinya engkau menggodaku untuk merusak amalku dengan berbagai macam jalan. Bahkan sekarang engkau berpura-pura seolah-olah akan memperbaiki amalku padahal maksudmu adalah merusaknya. Aku ini hamba Allah, dan Ia-lah yang menjadikan aku. Jika Allah SWT berkehendak menampakkan amalku atau menyembunyikannya, lalu menjadikan aku mulia atau hina, maka ini adalah urusan Allah. Aku tidak akan gelisah apakah amalku itu diperlihatkan oleh Allah kepada manusia atau tidak, sebab itu bukan urusan manusia."

Sehingga jika setan kalah dengan cara ini, maka ia akan menempuh cara selanjutnya untuk menipu manusia dari beribadah kepada Allah SWT. 

7. Setan akan membisiki bahwa amalan yang dilakukan saat ini hanyalah sebuah kesia-siaan
Setelah gagal menipu dengan jalan keenam, maka setan akan menggoda dengan jalan yang ketujuh dengan mengatakan bahwa," Hai manusia, engkau tidak perlu menyusahkan dirimu untuk beramal shaleh, sebab jika engkau telah ditetapkan Allah sebagai makhluk yang bagia, maka tidak akan ada mudharat apa-apa bila engkau meninggalkan amalmu karena engkau akan tetap menjadi orang yang bahagia. Sementara bila engkau telah ditetapkan sebagai orang yang celaka, maka tidak ada gunanya bila engkau beramal, karena akan tetap celaka."

Sehingga orang-orang yang terpelihara akan diberikan kekuatan untuk menolak tipuan setan dan berkata, "Aku hanyalah seorang hamda yang memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi perintah Allah SWT yaitu beribadah kepada-Nya, dan Allah Maha Mengetahui, Dia menghukum apa yang Ia kehendaki dan Ia berbuat apa yang Ia kehendaki. Allah akan meyalahi janjinya, orang yang beramal akan diberikan kenikmatan dan orang yang ingkar atau tidak beramal akan dibalas dengan azab." 

Demikianlah 7 jalan yang ditempuh setan untuk menipu manusia, berbagai macam cara dan siasat pun diatur untuk menjerumuskan manusia, menjauhkan dari beribadah kepada Allah SWT. Sehingga apabila tidak berhati-hati, maka kita bisa terjerumus dalam lembah kesesatan. Semoga kita orang-orang yang diberikan petunjuk oleh Allah SWT agar bisa menghindari jebakan setan. Amin. 

*Dikutip dari “Minhajul Abidin-Imam Al Ghazali,Menuju Mukmin Sejati” karangan K.H. Abdullah bin Nuh, 2006.
Tag : Dunia Islam
0 Komentar untuk "7 Jalan Setan Menipu Manusia"

Back To Top