Nabi Isa AS merupakan salah seorang utusan Allah SWT yang memiliki banyak keistimewaan. Ia dilahirkan dari rahim seorang wanita suci yang masih perawan. Ketika bayi, ia diberikan mukjizat sehingga dapat berbicara membela sang ibu dari tuduhan zina.
Seiring pertumbuhannya, Nabi Isa AS memiliki banyak mukjizat. Diantaranya mampu menghidupkan orang mati, membuat burung dari tanah, menurunkan makanan dari langit, dan menyembuhkan penyakit kusta.
Sehingga karena begitu banyak hal luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Isa As, maka Bani Israil pun menganggapnya sebagai Tuhan. Akan tetapi Nabi Isa AS menolak mengakui dirinya adalah Tuhan. Bahkan dalam Al-Qur'an, secara tegas ia menyatakan bahwa dirinya hanyalah hamba Allah SWT. Sementara yang wajib disembah hanya Allah Ta'ala.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 116-117, diterangkan secara rinci mengenai penolakan Nabi Isa As tentang penyebutan dirinya sebagai Tuhan. Sebagaimana dinyatakan dalam surah Al-Maidah ayat 116 bahwa,
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT bertanya kepada Nabi Isa AS bahwa adakah ia mengatakan kepada manusia untuk menjadikannya dan ibunya sebagai dua orang Tuhan Allah.
Mendapati pertanyaan tersebut, maka Nabi Isa AS pun menjawab bahwa, Maha suci Allah, tidaklah patut banginya untuk mengatakan apa yang bukan haknya. Jika ia pernah mengatakan hal tersebut, maka tentulah Allah SWT mengetahui apa yang ada pada dirinya dan ia tidak mengetahui apa yang ada di diri Allah. Sebab hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib.
Kemudian dalam ayat selanjutnya terdapat penegasan dari Nabi Isa AS. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat 117 surah Al-Maidah,
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
Dalam ayat ini Nabi Isa AS menyatakan bahwa ia tidak pernah mengatakan apapun kepada kaummnya kecuali apa yang Allah SWT perintahkan kepadanya yaitu, "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Dan ia menjadi saksi terhadap kaumnya selama ia berada diantara mereka. Sehingga setelah Allah Ta'ala mewafatkannya maka Allah-lah yang mengawasi mereka dan Allah adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu.
Kemudian dalam surah Maryam ayat 30, Nabi Isa AS menyatakan secara tegas bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT. Sebagaimana disebutkan bahwa,
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi."
Selanjutnya dalam surah Maryam ayat 36,
“Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.“
Dengan demikian beberapa ayat dalam Al-Qur'an ini mengungkapkan tentang penolakan Nabi Isa AS mengenai penyebutan dirinya sebagai Tuhan. Bahkan secara tegas ia menyatakan bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Tuhan yang patut disembah.
Sehingga bagi orang-orang yang menyatakan bahwa Nabi Isa AS merupakan Tuhan, maka Allah SWT mengharamkan baginya surga dan kelak mereka akan mendapatkan siksaan yang teramat pedih di dalam neraka.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 72-73, bahwa :
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.“(QS. Al-Maidah:72)
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.“(QS.Al Maidah:73)
Demikianlah ulasan mengenai penolakan Nabi Isa As tentang penyebutan dirinya sebagai Tuhan. Bahkan secara tegas ia menyatakan bahwa dirinya hanyalah hamba Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Tag :
Dunia Islam
1 Komentar untuk "Ketika Nabi Isa AS Menolak Disebut Tuhan"
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
tolong perhatikan kalimat yg saya petik di bawah ini, itu salah.
"Maka setelah Engkau wafatkan Aku".
yang benar adalah;
"Maka setelah Engkau mengangkatku ke langit".
tolong menuliskannya dengan kalimat yang benar!, akan sangat berbahaya jika salah mengartikan suatu ayat!..