Ada cukup banyak riwayat yang menyebutkan bahwa pada bulan Ramadhan, pintu surga akan dibuka selebar-lebarnya, sedangkan pintu neraka akan ditutup dan para setan pun akan dibelenggu.
Tentunya kabar tentang setan yang dibelenggu ini menjadi sebuah kabar gembira bagi umat muslim. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi setan yang akan mengganggu atau menggoda manusia selama mereka melakukan aktivitas ibadah di bulan Ramadhan.
Namun tahukah kamu bahwa ternyata tidak semua setan akan dibelenggu selama bulan Ramadhan. Melainkan masih ada beberapa setan yang bebas berkeliaran. Merekalah yang kemudian menjadi salah satu penyebab terjadinya maksiat di bulan Ramadhan. Lantas setan seperti apa yang tidak dibelenggu tersebut ?
Dalam sebuah riwayat
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي أَنَسٍ مَوْلَى التَّيْمِيِّينَ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Dari Ibnu Syihab, ia berkata, "Ibnu Abu Anas mawla at-Taymiyyiin telah mengabarkan kepada saya, bahwa bapaknya menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah Ra. berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, "Apabila masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari) [1]
Kemudian dalam riwayat lainnya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا حَضَرَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ
Disebutkan dari Abu Hurairah, dia berkata,“Ketika datang bulan Ramadhan Rasulullah SAW bersabda, ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, padanya Allah mewajibkan kalian shaum, padanya pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan barangsiapa tidak mendapati malam itu maka ia telah kehilangan pahala seribu bulan.” (HR. Ahmad, Ibnu Abu Syaibah, Abd bin Humaid, Ishaq bin Rahawaih) [2]
Dari hadits-hadits ini diketahui bahwa pada bulan Ramadhan, pintu-pintu langit akan dibuka, pintu-pintu neraka jahanam akan ditutup dan para setan akan dibelenggu. Hanya saja di dalam hadits ini tidak dijelaskan lebih lanjut tentang golongan setan yang dibelenggu di bulan Ramadhan.
Akan tetapi dalam riwayat hadits lainnya dari Imam Ath-Tirmidzi dan lainnya terdapat sedikit penjelasan mengenai golongan setan yang dibelenggu di bulan Ramadhan.
Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ ، وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta penyeru menyeru, "Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan). Wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah, Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan". (HR. At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Malik, al-Baihaqi, Ad-Darimi, Ibnu Hiban, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim, dan Ath-Thabrani dengan sedikit perbedaan redaksi) [3]
Dalam hadits ini sebagian ulama berpendapat bahwa kata as-Syayaathin (setan-setan) yang terdapat pada Hadits ini menunjukkan kata sebagian dan bukan semua setan melainkan hanya setan-setan pembangkang atau yang durhaka (al-maradah).
Dimana kata al-maradah merupakan bentuk jamak dari kata maarid yang berarti sangat angkuh, durhaka, bertindak sewenang-wenang lagi melampaui batas. [4]
Sehingga jelas bahwa setan-setan yang dibelenggu hanyalah setan dari kalangan jin yang sangat jahat. Sedangkan setan dari kalangan manusia tetap berkeliaran.
Demikian pula halnya dengan jiwa yang memerintahkan kepada keburukan, teman-teman yang buruk dan perilaku atau tabuiat yang memang cenderung senang dengan fitnah dan pertikan. Kesemua ini tetap ada ditengah-tengah manusia, dan tidak terbelenggu terkecuali jin-jin yang sangat jahat. [5]
Sehingga bisa disimpulkan bahwa ternyata setan yang dibelenggu selama bulan Ramadhan adalah setab dari kalangan jin yang sangat jahat. Sementara setan-setan kecil dan setan dari kalangan manusia tetap berkeliaran dan tidak dibelenggu. Wallahu a'lam
Referensi
[1] Lihat, Shahih Al-Bukhari, II:672, No. 1800
[2] Lihat, HR. Ahmad, Musnad Ahmad, II:425, No. 9493; Ibnu Abu Syaibah, al-Mushannaf, II:270, No. 8867; Abd bin Humaid, Musnad Abd bin Humaid, I:418, No. 1429; Ishaq bin Rahawaih, Musnad Ishaq bin Rahawaih, I:73, No. 1
[3] Lihat, HR. Ahmad, Musnad Ahmad, II:425, No. 9493; Ibnu Abu Syaibah, al-Mushannaf, II:270, No. 8867; Abd bin Humaid, Musnad Abd bin Humaid, I:418, No. 1429; Ishaq bin Rahawaih, Musnad Ishaq bin Rahawaih, I:73, No. 1
[4] Lihat, Hasyiah as-Sindi ‘ala Sunan Ibn Majah, III:415
[5] Lihat, Ijabatus Sa`il ‘ala Ahammil Masa`il, hal. 163
Tag :
Dunia Islam
0 Komentar untuk "Ternyata Tidak Semua Setan Dibelenggu Selama Ramadhan"