Beginilah Cara Negara China Menghabisi Pejabatnya Yang Korupsi


Disetiap negara, orang-orang yang dipilih untuk menduduki jabatan penting dalam suatu pemerintahan dituntut untuk menjalankan amanat rakyat. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi banyak diantara para wakil rakyat tersebut yang bukannya meningkatkan kesejahteraan rakyat, justru meningkatkan kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.

Beginilah Cara Negara China Menghabisi Pejabatnya Yang Korupsi

Korupsi memang merupakan salah satu hal yang paling banyak dilakukan oleh para pejabat tinggi di setiap negara. Hampir semua negara ada pejabatnya yang melakukan korupsi. Meski berbagai peraturan telah diterapkan, tetap saja masih banyak pejabat yang tidak sungkan melakukan korupsi. Mulai dari suap menyuap, dan menggunakan kekayaan negara untuk kepentingan pribadi. 

Oleh sebab itu negara China mulai menerapkan peraturan baru untuk ‘menghabisi’ para pelaku korupsi. Sehingga dapat menjadi contoh bagi para pejabat selanjutnya agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Situasi ini mulai diberlakukan semenjak Xi Jinping menjabat sebagai presiden pada tahun 2013 lalu. 

Dan ternyata peraturan yang diberlakukan oleh Jinping ini memberikan hasil yang cukup mengagumkan. Bagaimana tidak, setelah berkuasa selama dua tahun, lebih dari 100 orang pejabat tinggi hingga level menteri ditangkap karena terbukti melakukan korupsi. Dan kini puluhan bekas pejabat di China sedang menunggu untuk di eksekusi setelah divonis mati. Penasaran apa saja kebijakan yang diberlakukan oleh negara China tersebut ? Berikut ulasannya.

1. Pejabat yang aktif diwajibkan ke penjara melihat rekannya yang korupsi
Gaya baru anti korupsi telah diberlakukan di China dengan mengajak setiap pejabat yang aktif untuk mengikuti tur ke penjara. Disana mereka diajak untuk menengok rekannya yang mendekam di bui akibat mencuri uang rakyat. 

Dan foto-foto kunjungan tersebut dicetak pada halaman depan surat kabar harian rakyat yang menjadi corong pemerintah China. Ide untuk mengunjungi rekan yang dipenjara dicetuskan oleh Komisi Pusat Disiplin Anggota Partai Komunis China (CCDI) dengan harapan agar para pejabat dapat lebih memahami hukuman yang akan diterima bila melakukan korupsi.

2. Menggelar operasi kejar koruptor di luar negeri.
Sejak tahun 2014 akhir, 20 orang anggota tim penyelidik kejaksaan Agung China telah disebar ke seluruh dunia. Mereka ditugaskan untuk melacak aset dan keberadaan para koruptor yang telah kabur ke luar negeri. Beberapa sasarannya adalah pemain lama yang telah menggarong uang rakyat sejak tahun 1980-an. Bukan hanya mengincar para pejabat negara tetapi termasuk juga para pengusaha nakal. Operasi ini dikenal dengan “Berburu rubah”.

Dan hasilnya, ditemukan sebanyak 750 orang pegawai negeri korupsi yang kabur ke Kamboja, Malaysia, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat dan dipulangkan untuk mendapatkan hukuman dari perbuatan mereka. Pemerintah negeri Panda ini juga mengklaim hasil kerja keras mereka dapat menyelamatkan USD 1,5 milyar.

Liu Dong, wakil direktur tim pemburu rubah menegaskan pihaknya menghormati hukum yang berlaku dinegara lain. Tetapi, dia juga memastikan tidak akan membiarkan para tersangka yang mereka incar mencari perlindungan hukum. “Kami akan memburu dan menyeret mereka ke pengadilan, di manapun para koruptor itu bersembunyi,”ucap Liu .

Dan salah satu korbannya adalah Gao Xinyuan, yang telah membalik nama aset BUMN di China, kemudian ia kabur ke Sydney, Australia dengan berbekal uang sebesar USD 1,2 juta satu dekade lalu. Ketika rekeningnya dibekukan maka Gao pun akhirnya menyerah. Dan kini ia dibawa pulang ke negara asalnya, negeri Tirai Bambu.

3. Pejabat yang memiliki aset mewah berlebihan akan disikat
Seorang direktur properti di China, Zhou Jiugeng mendadak mendapatkan surat pemecatan karena fotonya yang menggunakan barang-barang mewah tersebar luas di internet. Pasalnya dalam foto tersebut terlihat bahwa Zhou menggunakan jam tangan merek Vacheron Constatin seharga 7.000 pound sterling atau setara 146,7 juta. Tidak hanya itu, para netizen banyak yang kesal dengan Zhou yang menghisap rokok merek terbaik dan seharga 15 poundsterling atau seharga 314 ribu. Hal ini dianggap aneh karena gaji yang diperolehnya sebagai pegawai dinilai tidak sebanding dengan barang-barang yang digunakannya.

4. Membuat lembaga menyerupai KPK di Indonesia.
Tidak puas dengan upaya penegakan korupsi yang telah diberlakukan. Meskipun ratusan tersangka telah ditahan, dan puluhan telah dihukum mati. Pemerintah pusat Beijing hendak mendirikan lembaga khusus menyerupai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia. Dengan adanya lembaga baru tersebut, mereka akan lebih fokus untuk menyelidiki kasus-kasus besar dan efektif menembus batas kewenangan antar departemen.

5. Muncul Undang-Undang baru, dimana para PNS mlas langsung dipecat.
Sebuah beleid baru mengenai Aparatur Sipil Negara telah dilansir pemerintah Tirai Bambu tersebut. Dan dalam aturannya terdapat poin tentang penundaan kenaikan pangkat hingga kepada pemecatan bagi pejabat yang kinerjanya tidak bagus. Ukuran kinerja buruk itu adalah bermalas-malasan, tidak kompeten di bidangnya dan juga melakukan korupsi. Cara ini ditempuh agar mereka dapat lebih giat dalam melayani dan menjalankan tugas-tugasnya.

Demikianlah ulasan tentang lima cara China menghabisi para pejabatnya yang korupsi. Sebuah contoh yang dapat ditiru oleh Indonesia, sehingga akan memberikan dampak positif bagi para wakil rakyat. Sudah seharusnya sebagai seorang wakil rakyat bertanggung jaawab untuk menyejahterakan rakyat dan bukannya menyejahterakan pribadi masing-masing. 


0 Komentar untuk "Beginilah Cara Negara China Menghabisi Pejabatnya Yang Korupsi"

Back To Top