Orang Ini Mengitari Ususnya yang Terburai di Dalam Neraka


Kehidupan dunia hanyalah sementara dan kehidupan yang hakiki ada di akhirat. Terdapat dua tempat kembali bagi makhluk Allah, yakni surga dan neraka. Bila surga merupakan tempat kembali yang paling baik, maka neraka adalah tempat kembali yang paling buruk.

Orang Ini Mengitari Ususnya yang Terburai di Dalam Neraka

Terdapat sebuah cerita mengenai orang yang mengitari ususnya yang terburai di dalam neraka. Sehingga dapat menjadi peringatan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Lantas apakah yang menyebabkan orang tersebut mengitari ususnya yang terburai di neraka ? Berikut ulasannya selengkapnya.

Semakin lama, kemaksiatan semakin merajalela. Bahkan mereka semakin jauh dengan ajaran agama Islam. Mereka yang berbuat kemaksiatan pastilah mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Tapi, terkadang ada orang yang melakukan dosa besar tanpa mereka sadari. Hal inilah yang menjadi penyebab seseorang dengan adzab ususnya yang terburai di neraka.

Setiap orang pasti memiliki kedudukan di dalam dunia, seperti sebagai guru, dokter, pilot, da’i, dan masih banyak lagi lainnya. Setiap kedudukan itu memiliki tanggung jawab masing-masing. Kita memiliki hak untuk memilih ingin menjadi apa kita di dunia. 

Salah satu kedudukan yang baik adalah guru, da’i, ustadz ataupun penceramah. Mereka memiliki tugas untuk menyampaikan kebaikan kepada murid, jamaah atau orang lain. Meskipun sebenarnya, menyampaikan kebaikan tidak hanya ditujukan pada mereka. Tapi, apabila kita telah memilih untuk menjadi orang dengan tugas menyampaikan kebaikan untuk orang lain maka kita harus memperhatikan hal ini.

Dalam sebuah buku Robohnya Surau Kami yang ditulis oleh Ajip Rosidi telah dijelaskan protes yang dilontarkan oleh para imam masjid, da’i atau penyeru kebaikan lainnya. Mereka protes kepada Allah karena semasa hidupnya mereka telah melakukan kebaikan tapi mengapa ada orang yang ususnya terburai di Neraka? 

Pertanyaan ini telah dijawab oleh Sabda Rasulullah. Pada hari kiamat akan ada orang yang dicampakkan di dalam neraka. Ia disiksa dengan usus yang terburai dan mengelilingi usus itu layaknya keledai yang mengelilingi penggilingan. Inilah hukuman bagi orang yang memerintahkan kepada kebaikan tetapi tidak melakukannya.

Melihat hal tersebut, para penghuni neraka bertanya kepada orang itu, apa yang terjadi dengan dirinya. Mereka heran karena ketika di dunia orang itu telah mengajarkan kebaikan pada banyak orang, termasuk mereka yang bertanya akan hal ini. 

Kemudian orang itu menjawab bahwa ketika di dunia, ia memang menyuruh mereka berbuat baik dan meninggalkan perbuatan maksiat. Tapi ia sendiri tidak melakukan kebaikan itu dan justru melakukan perbuatan maksiat yang dilarangnya pada orang lain. Inilah ancaman bila tidak mengamalkan ilmu.

Berdasarkan cerita di atas, kita tahu bahwa tanggung jawab bagi penyeru kebenaran sangatlah berat. Tapi hal ini seharusnya bukanlah sebuah ancaman bagi mereka untuk menjadi seorang pendakwah atau penyeru kebaikan. Hukuman ini seharusnya bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk semakin giat menyebarkan kebaikan sembari memperbaiki diri sendiri. Apa yang kita sampaikan harus selaras dengan yang kita lakukan. 

Sebagai seorang muslim, kita memiliki tugas untuk menyampaikan kebaikan meskipun hanya satu ayat. Tapi kita juga harus berkomitmen tentang apa yang kita sampaikan. Jangan sampai kita melarang orang lain melakukan maksiat tapi kita sendiri justru melakukan maksiat itu. 

Apabila kita melakukan hal ini berarti kita termasuk ke dalam orang yang munafik sehingga akan mendapatkan hukuman yang setara dan adzab Allah sangatlah pedih. Oleh karena itu, amalkan ilmu yang kita miliki, tidak hanya membagikan kepada orang lain tetapi kita sendiri tidak melakukannya. Demikian ulasan mengenai orang yang mengitari ususnya yang terburai di dalam neraka.

0 Komentar untuk "Orang Ini Mengitari Ususnya yang Terburai di Dalam Neraka"

Back To Top