Rahasia Dibalik Terompet dan Perayaan Tahun Baru


Tidak terasa dalam beberapa hari kedepan kita akan sampai pada penghujung tahun. Momen pergantian tahun selalu menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang terutama para remaja. Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk menyambut malam pergantian tahun baru, mulai dari konvoi di jalanan, pesta bakar-bakaran, menghidupkan kembang api dan lain sebagainya. Namun, ada satu hal yang selalu identik dengan tahun baru, yaitu terompet. 

Rahasia Dibalik Terompet dan Perayaan Tahun Baru

Fenomena yang terjadi di Indonesia dan juga negara lainnya ialah pada saat tepat jam 12 malam, hampir semua orang akan meniupkan terompet sebagai simbol selamat datang tahun baru dan selamat tinggal tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila banyak bermunculan para penjual terompet dadakan. Namun, tahukah Anda ada rahasia dibalik terompet yang akan Anda tiup di malam tahun baru tersebut? Penasaran? Berikut ulasan selengkapnya.

Selain kembang api yang selalu menjadi simbol utama pergantian malam tahun baru, hal lainnya yang juga sangat erat dengan perayaan malam tahun baru adalah terompet. Tidak memandang umur, terompet ditiup oleh semua kalangan. Mulai anak kecil sampai orang dewasa semua senang meniup terompet. 

Biasanya pada pertengahan bulan Desember, sudah mulai banyak bermunculan para penjual terompet yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan. Dan akan semakin banyak ketika mendekati akhir tahun.

Namun tanpa kita sadari ada fakta menjijikkan dibalik terompet yang ditiup tersebut. Sadar ataupun tidak, untuk menghasilkan sebuah terompet dengan bunyi yang nyaring tentu saja membutuhkan proses pembuatan yang telah di uji coba sebelumnya. 

Dan tahukah anda bila proses uji coba tersebut masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan mulut si pembuat. Sehingga akan diketahui mana terompet yang layak dan tidak layak dan selanjutnya akan dijual. Bila si pembeli terompet kemudian menjualkan lagi terompet tersebut, maka terjadi kembali proses uji coba terompet antara si penjual dan pembeli. Sehingga bisa dikatakan bahwa terjadi transaksi dari mulut ke mulut antara si pembuat, si penjual dan si pembeli.

Hal ini juga diungkapkan oleh seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanudin, Yusring Sanusi Baso SS MA, dalam sebuah tautannya di grup Facebook IKA SASTRA ARAB UNHAS, ia mengatakan bahwa “sebentar lagi akan banyak diantara saudara-saudara kita, dan juga anak-anak kita serta hampir seluruh penduduk bumi yang ikut merayakan tahun baru dengan berbagai macam cara. Dan salah satunya terompet.”

Selanjutnya Yusring juga menuliskan bahwa “Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebuah terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut diantaranya uji mulut pembuatnya, uji mulut penjualnya dan uji mulut para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih.”

Kemudian Yusring juga mengatakan “bisa jadi mereka atau si pembuat dan si penjual mengidap penyakit-penyakit menular yang kemungkinan besar akan ditularkan melalui proses uji mulut tersebut.“

“Coba bayangkan betapa cepatnya penyebaran virus yang tidak terlihat mata tersebut, betapa mengerikannya efek jangka panjang yang ditimbulkan oleh sebuah terompet.” lanjut yusring
Dia menutup tautannya tersebut dengan sebuah kalimat , “Apakah hanya demi tradisi tiup terompet Anda rela mempertaruhkan kesehatan Anda dan orang-orang tercinta ?”

Demikianlah rahasia dibalik terompet  dan perayaan tahun baru yang harus kita ketahui bersama. Dan untuk lebih meyakinkan, Anda bisa mencari cara membuat terompet di google atau youtube. Disitu akan dipaparkan secara jelas bagaimana cara membuat terompet yang selama ini kita tiup. Semoga bermanfaat. 

0 Komentar untuk "Rahasia Dibalik Terompet dan Perayaan Tahun Baru"

Back To Top