Diantara banyaknya tanda-tanda kiamat, salah satunya adalah tentang kemunculan Imam Mahdi yang dapat menjadi pertanda bahwa dunia akan segera berakhir. Kedatangan Imam Mahdi memiliki tujuan yang mulia, dimana kemunculannya itu bukan dikarenakan kemauannya sendiri melainkan karena Allah yang menginginkannya.
Umat Islam mengetahui bahwa pada akhir zaman nanti, Imam Mahdi akan muncul dan merupakan sebuah kewajiban bagi umat muslim untuk mempercayai dan mengimani hal tersebut meskipun tidak ada yang tahu kapan pastinya akan terjadi.
Dari Ibnu Abbas ra menceritakan Rasulullah SAW bersabda bahwa, “Bagaimana umat ini rusak sedangkan aku ada di awalnya, Mahdi ada ditengahnya dan Al-Masih bin Maryam ada di akhirnya.” (Al Hakim dalam Kitab Tarikh, Ad Dailamy, ibn Asakir)
Abu Sa’id Al-Khudry ra berkata, “Rasulullah SAW menyebutkan bahwa akan ada bencana yang menimpa umat ini sehingga mereka tidak mendapatkan tempat berlindung dari kezaliman tersebut, maka Allah mengutus seorang laki-laki dari keturunanku dan keluargaku, maka pada saat itu dunia ini dipenuhi keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi kezaliman dan kemungkaran, penduduk langit suka dengannya begitu pula penduduk bumi, tidak meninggalkan langit satu titik pun dari air yang turun darinya melainkan menumbuhkan tanaman dan menyuburkan tanah, dan tidak meninggalkan bumi dari tumbuh-tumbuhannya melainkan mengeluarkan tanaman sehingga orang yang meninggal pun ingin hidup lagi. Al-Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun.” (Sarhus Sunnah-Al Baghawy , Misykaatu al-Mashaabih bab Asyraatu as-Saa'ah dalam Al-Mustadrak lil al-Hakim )
Harun Yahya, seorang cendekiawan muslim yang mengatakan bahwa, “Hari akhir berarti masa terakhir. Menurut kitab-kitab Islam, hal ini berarti sebuah periode waktu yang dekat dengan hari Kiamat.” Ia menuturkan, pada masa terakhir itu Allah SWT akan memerintahkan seorang hamba yang memiliki akhlak yang mulia, dan dikenal sebagai Al- Mahdi yaitu pemberi petunjuk ke arah kebenaran.
Pada saat kemunculannya, Imam Mahdi akan mengajak umat manusia untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu mengikuti agama Islam.Tugas pertama Imam Mahdi adalah mengobarkan perang pemikiran dalam dunia Islam dan akan mengembalikan umat Muslim yang telah ‘tersesat’ jauh dari ajaran islam, menuju iman dan akhlak yang sebenarnya.
“Dalam hal itu, Al-Mahdi memiliki tiga tugas dasar.”ucap Harun Yahya. Dan berikut ketiga tugas Imam Mahdi, yaitu :
- Menghancurkan keseluruhan sistem filsafat yang mengingkari keberadaan Allah SWT
- Memerangi takhayul dengan membebaskan Islam dari penindasan orang-orang munafik yang telah menyimpangkan agama, dan kemudian mengungkap dan melaksanakan akhlak Islam yang berdasarkan aturan Al-Qur’an
- Memperkuat seluruh dunia Islam, baik secara politik maupun sosial, dan kemudian mengembangkan perdamaian, keamanan, kesejahteraan serta memcahkan berbagai masalah kemasyarakatan.
“Menurut sebagian besar hadist, nabi Isa AS akan turun ke bumi pada waktu yang bersamaan dan akan menyeru kepada seluruh pemeluk agama Kristen dan orang-orang Yahudi khususnya, agar meninggalkan berbagai kepercayaan takhayul yang mereka yakini pada saat ini dan kembali pada ajaran Al-Qur’an.”ujar Harun Yahya.
Harun Yahya pun mengatakan bahwa, ketika para pemeluk Kristen mendengarkan hal itu, maka umat Islam dan Kristen akan bersama di bawah satu keimanan. Dan dunia ini akan mengalami zaman perdamaian, keamanan, kesejahteraan terbesar yang dikenal sebagai Masa Keemasan.
3 Komentar untuk "3 Tugas Utama Imam Mahdi"
JANGAN TUNGGU IMAM MAHDI!!! DIA TIDAK AKAN DATANG BEGITU JUGA ISA AL MASIH
ISLAM TIDAK MENGANUT PAHAM MESIANISME APALAGI MAHDIISME
Bagian kesatu dari dua tulisan
INILAH KEDUSTAAN DONGENG IMAM MAHDI. TAHUN 2015 SUDAH LEWAT SANG IMAM TAK MUNCUL KE PERMUKAAN BUMI INI, KOK MASIH DITUNGGU-TUNGGU OLEH KAUM MUSLIM? ASTAGHFIRULLAH RAMALAN KOK DIPERCAYA
MARI KITA KEMBALI SEBAGAI MUSLIM TIDAK SUNNI DAN TIDAK SYIAH
Kalau kita mau jujur maka biang kerok atau hakikat perseteruan antara pihak yang mengaku Sunni dengan yang mengaku Syiah adalah perebutan kekuasaan kekhalifahan, baik sejak proses penentuan sang khalifah pertama Abu Bakar dan terlebih lagi pasca Khalifah Ali bin Abi Thalib. Bumbu dari peruncingan masalah ini, ya seolah-olah adanya suksesi kepemimpinan dari Nabi Muhammad SAW pada Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu sekaligus adanya anggapan masuk dinasti Ahlul Bait serta anggapan keturunan 'nabi' bahkan keturunan rasul dibuktikan adanya peristiwa Ghadir Khum pada bulan terakhir tahun ke-10 Hijriah, setelah Rasul Muhammad saw menjalankan Haji Perpisahan/Terakhir (Hajjatul Wada’).
Jika Ali bin Abi Thalib dianggap masuk kriteria dinasti Ahlul Bait juga tak punya dalil yang kuat karena dalam Al Quran dari TQS. Hud, 11:73, Al Qashash, 28:12 dan Al Ahzab, 33:33 istilah sudara sepupu tidaklah masuk dalam dinasti Ahlul Bait Muhammad SAW. Selanjutnya jika dianggap masuk ke dalam keturunan Ahlul Bait, nabi atau rasul, rasanya dalam Al Quran bahkan tidak dikenal adanya istilah 'keturunan' (baca keturunan) ahlul bait, nabi apa lagi keturunan rasul. Yang ada hanya istilah keturunan Adam, keturunan Ibrahim atau keturunan Israil [TQS. Maryam, 19:58] bahkan hebatnya dalam Al Quran kita sendiri tidak ada istilah 'keturunan Muhammad'.
Kisah di atas nampaknya merupakan pengulangan sejarah peradaban umat manusia khususnya di era sebelum era Umat Muhammad SAW seperti kasus dinasti Keturunan Ibrahim As antara anaknya Nabi Ismail As harus dipisahkan dengan anaknya Nabi Ishak As. yang dianggap keturunan bangsawan dan ningrat. Atau kasus kisah Raja Thalut yang dianggap bukan berasal dari Keturunan Raja Daud dan harus berperang lawan Jalutnya.
Munculnya issu Mesianisme itu adalah dampak dari doa Nabi Ibrahim As dan Ismail As (QS. 2:129) yang meminta kehadirat Allah agar kelak ada dan ditetapkan seorang Rasul di tanah pengasingan isteri dan anaknya, Nabi Ismail As supaya kelak tumbuhlah suatu peradaban umat manusia baru yang tinggi dan mulia di luar dari negeri tempat kelahiran Ibrahim As. maupun nabi-nabi setelahnya dari keturnan Ishak As.
Keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Ishak As. lalu dikenal dengan sebutan Bani Israel itu diuji dengan anugerah para nabi yang hebat-hebat ya ada Nabi Musa As. tapi umatnya tetap saja ngeyel sampai pada penetapan Nabi Daud selain sebagai nabi dan rasul Allah juga sebagai khalifah (QS. 38:26). Dinasti Nabi Daud disanjunglah oleh umatnya agar kelak 'KETURUNAN'-nya menjadi seorang nabi atau rasul atau khalifah yang memimpin dunia masa depan khususnya terbentuk Dinasti Israel Rayanya. Tapi nabi dan rasul yang diperolehnya oleh Bani Israel sesudah era Daud adalah tokoh yg bukan dari keturunan Raja Daud tapi malah keturunan bunda Maryam itulah dia Nabi Isa As.
Keberadaan Nabi Isa As. pun tidak diterima oleh Kaum Yahudi karena bibit dan bobot keturunan berbeda sama sekali, maka muncullah issu mesias yang terus bergulir sampai ke Nabi Muhammad SAW. Anehnya kehadiran Nabi MuhammadSAW itu pun baik kaum Yahudi dan Nasrani tidak bisa terima karena Nabi Muhammad SAW bukan dinasti keturunan Daud dan Israel, ya apa lagi dia keturunan Nabi Ismail As. yang anaknya tidak banyak atau tidak ada dianugerahi sebagai nabi dan rasul.
http://myblogrudipurwanto.blogspot.com/2014/04/imam-mahdi-2015-nampaknya-mendekati.html
JANGAN TUNGGU IMAM MAHDI!!! DIA TIDAK AKAN DATANG BEGITU JUGA ISA AL MASIH
ISLAM TIDAK MENGANUT PAHAM MESIANISME APALAGI MAHDIISME
Bagian kedua dari dua tulisan
Sebagai renungan dalam perjalanan panjang peradaban umat manusia dari sejak Adam As. Nabi Nuh As. dan Nabi Luth Al Quran memberikan perumpamaan yang sangat lengkap khususnya soal keterlibatan kelurga dekat para nabi dan rasul yang dikenal dengan sebutan AHLUL BAIT. Banyak sekali dikemukakan adanya kasus keterlibatan para AHLUL BAIT-nya itu seperti dari kasus yang membangkang sampai pada era Ibrahim As yang paling berat sekali dimana beliau harus berhadapan dengan bapak kandungnya sendiri sebagai ‘sang’ tokoh pencipta Tuhan dsb.
Mengacu pada peristiwa-peristiwa besar di atas maka mukjizat Allah SWT untuk Nabi kita, Muhammad SAW adalah DIPUTUSKAN semua pertalian ke-AHLUL BAIT-an agar misi penyampaian ajaran Allah SWT khusunya agama Islam bisa berjalan lancar sehingga yang katanya bisa menyandang lebel ‘KETURUNAN’ Ahlul Bait itu pun menjadi TIDAK ADA. Ya keberadaan keturunan ahlul bait Nabi Muhammad SAW ini ditakutkan tidak akan mampu menyandang misi kenabian Muhammad SAW sampai akhir zaman nanti. Bahkan hebatnya di dalam Kitab AlQuran tidak kita temukan istilah seperti 'Keturunan Muhammad' sementara era umat-umat yang sebelumnya ada seperti istilah a.l. keturunan Adam, Ibrahim, Ishak dsb. (a.l. QS. 19:58)
Walaupun sinyal antisipasi dalam Al Quran sudah sempurna agar tidak terjadi dan terulang kembali peristiwa yang tidak baik pada umat-umat yang terdahulu sebelum era Nabi Muhammad SAW, ya yang namanya manusia baik manusia dulu maupun sekarang ternyata kelakuannya tetap sama. Sebagai contoh perjalanan sejarah dari peradaban umat manusia di atas bisa 'terjadi' kembali pada era junjungan Nabi Muhammad SAW walau posisinya sebagai Rasul Allah dan penutup para nabi (TQS. 33:40) terlebih lagi era pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW itu sendiri.
Sebagai contoh kasus adalah soal IMAM MAHDI yang muncul setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dimana terjadi perpecahan umat Muslim seperti uraian di atas yakni menjadi dua kelompok besar yakni kelompok Sunni disatu sisi dan Syiah di kelompok lain. Kaum kelompok Sunni terpengaruh dengan Imam Mahdi paham Syiah walapun versi mereka beda yakni menanti Imam Mahdi yang belum lahir dan akan lahir dikemudian hari, konon dari 'keturunan Ahlul Bait', ya oroknya aja belum jadi dari jalur Hasan bin Abi Thalib. Konsep Sunni ini cenderung terpengaruh dengan Kaum Yahudi yang dari dulu sudah ribuan tahun mereka menanti sang Mesiasnya, juga ngaku dan maunya dari keturunan Nabi atau Khalifah, alias Raja Daudnya.
Sebaliknya, kaum yang ngaku Syiah pun demikian, menanti Imam Mahdinya yang rahib entah kemana dari permukaan bumi ini, lalu kelak akan muncul kembali ke permukan dunia dengan nama Imam Mahdi dari keturunan Ahlul Bait juga, dan agak 'malu-malu' menyebutkan dari Keturunan Ali bin Abi Thalibnya, konon ada yang sebut dari dia dari keturunan Husein bin Ali bin Abi Thalibnya? Penantian Imam Mahdinya versi kaum Syiah ini pun 'MENGADOPSI' dari pengaruh PAHAM INKARNASI yakni kembalinya Sang Mesias 'YESUS KRISTUS' yang akan datang kembali ke dunia dari kerahibannya?
Apapun hebat alasan dan dalih yang ada dalam dua kelompok ini, Sunni maupun Syiah soal issu IMAM MAHDI kalau dilihat dari ajaran Al Quran maka soal Imam Mahdi tidak dikenal sama sekali alias tidak disebut baik nama maupun simbol keberadaannya kelak di akhir zaman. Islam sebagai suatu agama yang diridhai Allah SWT bukanlah menganut paham mesianisme apa lagi Mahdiisme. Selain itu misi Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi diutus menyampaikan Islam bukan untuk meramal masa depan diri beliau atau umatnya apa lagi umat manusia dan akhir zaman.
http://myblogrudipurwanto.blogspot.com/2014/04/imam-mahdi-2015-nampaknya-mendekati.html
Hadist Rasulullah ente bilang Isu,dongeng,ramalan...