Menguak Misteri Kesepakatan Dukun Dengan Jin


Sebagian masyarakat Indonesia banyak yang masih mempercayai dukun, paranormal atau istilah lainnya ‘orang pintar’. Meskipun di dalam agama terdapat larangan untuk mempercayainya. Terutama bagi umat muslim, karena ini termasuk syirik dan merupakan sebuah dosa besar. Walaupun demikian, selalu ada saja yang masih mempercayai kehebatan ilmu perdukunan. Apabila sedang terkena masalah misalnya kehilangan, maka tidak sedikit yang mendatangi dukun atau orang pintar untuk meminta bantuan. Termasuk dalam pemilihan calon kepala daerah, banyak caleg-caleg yang mempercayakan kemenangannya serta mengandalkan jimat dari dukun.

Menguak Misteri Kesepakatan Dukun Dengan Jin

Padahal sebenarnya dibalik kehebatan yang dimiliki seorang dukun, terjadi kesepakatan antara dirinya dengan jin, dimana jin tersebut akan menundukkan orang-orang yang akan dilayani oleh dukun, dan sebagai balasannya maka sang dukun akan melakukan beberapa kesyirikan atau kekufuran yang nyata secara terang-terangan maupun terselubung.

 Selanjutnya si dukun akan mengerahkan jin untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya, misalnya memberitahukan kejadian yang sedang berlangsung atau yang akan berlangsung, memisahkan maupun menyatukan seseorang, dan mengerjakan perbuatan jahat yang diinginkan oleh sang dukun. Jika jin tersebut tidak melakukan apa yang menjadi perintah oleh sang dukun, maka dukun tersebut akan menghukum jin tersebut dengan menggunakan berbagai macam jimat yang berisi pengagungan kepada induk jin dan melupakan Allah SWT. Dengan begitu induk jin ini yang akan memberikan hukuman kepada jin tersebut dan menyuruhnya menaati sang dukun atau mengganti dengan jin lainnya untuk melayani dukun itu.

Oleh sebab itulah terdapat hubungan kebencian dan permusuhan antara dukun dengan jin tersebut. Sehingga seringkali jin itu menyakiti keluarga sang dukun, ataupun mengganggu harta benda sang dukun. Bahkan tanpa disadari jin tersebut mengganggu sang dukun. Termasuk membuat sang dukun sulit memiliki keturunan. Hal ini memang sangat populer bagi kalangan para dukun, sehingga banyak diantara mereka yang akhirnya meninggalkan profesi ini agar bisa mendapatkan keturunan.

Tidak hanya itu saja, untuk memperkuat hubungan antara sang dukun dengan jin, maka tidak jarang sang dukun memberikan sesajian misalnya dengan menyembelih hewan sebagai kurban atau tumbal. Padahal di dalam Islam praktek perdukunan seperti ini sangat dilarang.

Praktek perdukunan memang telah terjadi sejak jaman dahulu, oleh sebab itu Allah SWT berfirman dalam surat Al-Jin ayat 6, “Dan bahwasanya ada beberapa orang dari (kalangan) manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.”

Pada zaman jahiliyah banyak orang-orang yang meminta perlindungan kepada para jin dengan mempersembahkan sesuatu  dan menghambakan diri kepada para jin, seperti menyembelih hewan untuk dijadikan kurban atau sebagai tumbal, bernadzar, meminta pertolongan dan lain-lain sebagainya. (Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir (4/550), Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal. 890), at-Tamhiid Li Syarhi Kitaabit Tauhiid (hal. 317) dan kitab Hum Laisu Bisyai (hal. 4).)

0 Komentar untuk "Menguak Misteri Kesepakatan Dukun Dengan Jin"

Back To Top