Tahukah kamu apa itu malam zafaf ? malam zafaf merupakan penyebutan lain untuk istilah malam pertama bagi pasangan pengantin baru. Sehingga malam ini adalah malam yang sangat istimewa bagi para pengantin. Sebab, pada malam inilahseorang laki-laki dan wanita untuk pertama kalinya berada dalam satu ruangan yang sama setelah sah menjadi pasangan suami istri.
Berbicara mengenai malam pertama atau dalam Islam disebut dengan malam zafaf, bukan berarti hanya sekedar hubungan suami istri. Pasalnya, Islam juga mengajarkan tata cara yang harus dilalui dalam mengarungi malam zafaf bagi pasangan pengantin agar lebih berkah.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ada 6 adab yang harus dilakukan oleh para pengantin di malam zafaf atau malam pertamanya. Dan inilah ke 6 hal tersebut.
1. Wangikan mulut dan bersihkan gigi
Hal pertama kali yang akan dilakukan oleh dua insan yang telah sah dipersatukan dalam pernikahan adalah komunikasi. Sehingga untuk menjaga komunikasi berjalan lancar, sebaiknya pasangan pengantin membersihkan mulut terlebih dahulu. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa mulut yang bau membuat orang menjadi tidak nyaman untuk berkomunikasi.
Bahkan Rasulullah SAW selalu bersiwak saat memasuki rumahnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa,
‘Aisyah ra, pernah ditanya, “Pekerjaan apa yang mula-mula dilakukan Rasulullah saw saat memasuki rumahnya?” Ia menjawab, “Siwak” (HR.Muslim)
2. Sebarkan aroma wewangian
Rasulullah SAW bersabda bahwa,
” Yang sangat aku cintai dari duniamu, adalah isteri dan harum-haruman. Dan dijadikanlah sholat sebagai penyejuk sholatku.” (HR. Ahmad, An Nasa’i dan Al Baihaqi)
Selain itu, aroma wewangian di tubuh pasangan suami istri akan memberikan getaran-getaran yang indah, bukan hanya itu saja sebab aroma yang wangi dapat juga dijadikan terapi dalam mengarungi malam zafaf, malam istimewa yang tidak akan terlupakan.
Bahkan Ustadz Mohammad Fauzil ‘Adhim menyarankan untuk memakai wewangian pada daerah-daerah lipatan seperti lipatan telinga, jari-jemari, daerah antara leher dan geraham, kening, lipatan payudara, serta di daerah kemaluan yaitu pada permukaan dan dinding-dindingnya bila memungkinkan.
3. Bereskan lima perkara fitrah
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menjaga lima perkara fitrah, yaitu istihdaad atau mencukur rambut disekitar kemaluan, khitan, memangkas kumis, mencabuti bulu ketiak dan memotong kuku.
Para pengantin merupakan pasangan suami istri yang kelak akan bersama-sama membangun kehidupan rumah tangganya. Sehingga untuk menjaga kenyamanan dalam berhubungan, maka sebaiknya masing-masing pasangan berusaha untuk merawat dan menjaga tubuhnya.
4. Berhias
Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan bahwa,
“Perhiasanlelakiadalah yang tampakbaunya, namuntrrsembunyiwarnanya.Dan perhiasanwanitaadalah yang tampakwarnanyanamuntersembunyaibaunya.”(HR. At Tirmidzidan An Nasa’i)
Berbicara mengenai malam pertama atau dalam Islam disebut dengan malam zafaf, bukan berarti hanya sekedar hubungan suami istri. Pasalnya, Islam juga mengajarkan tata cara yang harus dilalui dalam mengarungi malam zafaf bagi pasangan pengantin agar lebih berkah.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ada 6 adab yang harus dilakukan oleh para pengantin di malam zafaf atau malam pertamanya. Dan inilah ke 6 hal tersebut.
1. Wangikan mulut dan bersihkan gigi
Hal pertama kali yang akan dilakukan oleh dua insan yang telah sah dipersatukan dalam pernikahan adalah komunikasi. Sehingga untuk menjaga komunikasi berjalan lancar, sebaiknya pasangan pengantin membersihkan mulut terlebih dahulu. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa mulut yang bau membuat orang menjadi tidak nyaman untuk berkomunikasi.
Bahkan Rasulullah SAW selalu bersiwak saat memasuki rumahnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa,
‘Aisyah ra, pernah ditanya, “Pekerjaan apa yang mula-mula dilakukan Rasulullah saw saat memasuki rumahnya?” Ia menjawab, “Siwak” (HR.Muslim)
2. Sebarkan aroma wewangian
Rasulullah SAW bersabda bahwa,
” Yang sangat aku cintai dari duniamu, adalah isteri dan harum-haruman. Dan dijadikanlah sholat sebagai penyejuk sholatku.” (HR. Ahmad, An Nasa’i dan Al Baihaqi)
Selain itu, aroma wewangian di tubuh pasangan suami istri akan memberikan getaran-getaran yang indah, bukan hanya itu saja sebab aroma yang wangi dapat juga dijadikan terapi dalam mengarungi malam zafaf, malam istimewa yang tidak akan terlupakan.
Bahkan Ustadz Mohammad Fauzil ‘Adhim menyarankan untuk memakai wewangian pada daerah-daerah lipatan seperti lipatan telinga, jari-jemari, daerah antara leher dan geraham, kening, lipatan payudara, serta di daerah kemaluan yaitu pada permukaan dan dinding-dindingnya bila memungkinkan.
3. Bereskan lima perkara fitrah
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menjaga lima perkara fitrah, yaitu istihdaad atau mencukur rambut disekitar kemaluan, khitan, memangkas kumis, mencabuti bulu ketiak dan memotong kuku.
Para pengantin merupakan pasangan suami istri yang kelak akan bersama-sama membangun kehidupan rumah tangganya. Sehingga untuk menjaga kenyamanan dalam berhubungan, maka sebaiknya masing-masing pasangan berusaha untuk merawat dan menjaga tubuhnya.
4. Berhias
Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan bahwa,
“Perhiasanlelakiadalah yang tampakbaunya, namuntrrsembunyiwarnanya.Dan perhiasanwanitaadalah yang tampakwarnanyanamuntersembunyaibaunya.”(HR. At Tirmidzidan An Nasa’i)
Dengan demikian seorang suami bisa menghias dirinya dengan kebersihan badannya, aroma wangi dari mulut dan tubuhnya, serta kata-kata pujian untuk istrinya. Sementara seorang istri bisa menghias dirinya dengan menunjukkan kecantikan wajahnya, wangi aroma tubuhnya, serta kelembutan kata-katanya. Selain itu, seorang istri juga dituntut agar selalu bisa tampil menarik di hadapan suaminya.
5. Salam, doa dan kecupan pertama
Setelah membersihkan mulut serta lima perkara fitrah, kemudian mewangikan tubuh dan berhias, maka langkah selanjutnya yang dianjurkan di malam pertama adalah memberikan salam, doa dan kecupan pertama.
Dengan demikian, ketika seorang suami ingin mendekati sang bidadarinya , maka ucapkanlah salam untuk meredakan ketegangan. Sehingga mudah-mudahan dengan ucapan salam ini, maka Allah SWT berkenan memberikan keberkahan dari getar ucapan dan jawaban salam dari bibir mereka.
Selanjutnya, saat suami dan istri saling berpandangan maka dianjurkan bagi mereka untuk bersama-sama melafazhkan doa
“Barakallahulikuliwaahidin minnafiishaahibihi,”
(semoga Allah swtmembarakahimasing-masing di antarakitaterdapattemanhidupnya).
Kemudian sang suami dianjurkan pula untuk memegang ubun-ubun istrinya sambil membaca basmalah dan mengucapkan doa memohon berkah,
“Allahumma inni asaluka min khoiriha wa khoiri maa jabaltaha alaihi wa aa u dzu bika min syaari ha wa syaari ma jabaltaha alaihi,”
(Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan wataknya. Dan aku berlindung kapadaMu dari kejahatannya dan kejahatan wataknya).
6. Sholat berjama’ah berdua
Kemudian sang suami juga dianjurkan untuk mengajak istrinya mengambil wudhu dan shalat berjamaah berdua. Kemudian setelah selesai melaksanakan shalat, maka dianjurkan untuk berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
6. Sholat berjama’ah berdua
Kemudian sang suami juga dianjurkan untuk mengajak istrinya mengambil wudhu dan shalat berjamaah berdua. Kemudian setelah selesai melaksanakan shalat, maka dianjurkan untuk berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
“Allaahumma baarik li fi ahli, wa baarik lahum fiyya. Allaahumma ijma’ bainana ma jama’ta bikhair, wa farriq bainana idza farraqta ila khair,” (HR.Ibnu Abi Syaibah)
Yang artinya Ya Allah, barakahilah bagiku dalam keluargaku, dan berilah barakah mereka kepadaku. Ya Allah, kumpulkan antara kami apa yang engkau kumpulkan dengan kebaikan, dan pisahkan antara kami jika engkau memisahkan menuju kebaikan.”
0 Komentar untuk "Malam Zafaf, Malam Istimewa Bagi Para Pengantin"