Pulau Nasi, Sensasi Pantai Pribadi di Ujung Barat Negeri


Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya, tidak hanya dengan keberagaman suku dan budaya, serta sumber daya alam yang melimpah. Namun juga dengan keindahan alamnya. Indonesia memang  menyimpan begitu banyak keindahan alam yang belum terekspos dunia. Salah satunya Pulau Nasi.

Pulau Nasi, Sensasi Pantai Pribadi di Ujung Barat Negeri

Keindahan yang ditawarkan di Pulau Nasi ini akan membuat pengunjung jatuh hati begitu menjejakkan kaki. Lambaian ombak yang tidak ada habisnya menarik biru langit seakan memanggil-manggil setiap yang memandang dengan decak kagum. Debur ombak yang  menjadi nyanyian Pulau Nasi silih berganti membelai hamparan pasir putih. Tidak adanya pengunjung yang lain akan membuat kamu merasakan sensai bak pantai milik pribadi.

Salah satu spot yang paling indah di Pulau Nasi ini ialah pasir pantai putih yang berada di Deudap. Suasana yang sepi dari pengunjung dan dipadukan pasir putih dan biru laut yang membentang membuat pantai ini seperti sebuah surga yang tersembunyi. 

Air lautnya yang jernih dan tenang, serta banyaknya terumbu karang yang masih alami sangat cocok untuk kegiatan berenang maupun diving.  Selain itu juga tersedia beberapa jetski dan perahu kecil yang dapat disewa untuk berkeliling disekitar pantai ini. 

Pulau yang berada di ujung barat pulau Sumatera dan diapit oleh gugusan pulau Aceh ini menyimpan sejuta keindahan yang mampu memanjakan mata. Pulau Nasi ini hanya terdiri dari lima desa yaitu Lamteng, Deudap, Rabo, Pasi Janeng,dan Desa Alue Reuyeueng.

Terletak di sebelah kota Banda Aceh, dan sebelah barat pulau Weh tempat berdirinya Tugu Nol Kilometer Indonesia. Jadi jika kamu berkunjung ke pulau Nasi ini, maka kamu telah berada di daerah minus sekian nol kilometer Indonesia. Untuk menuju ke Pulau Nasi  tersedia dua jenis jasa transportasi laut yaitu boat nelayan dan kapal feri. Rute perjalanan yang harus ditempuh menuju pulau ini dimulai dari dermaga Ulee Lheu By di Banda Aceh yang kemudian berlayar dan merapat di dermaga Deudap Pulau Nasi. 

Setiap hari pada pukul 14.00 WIB  boat nelayan berangkat menuju pulau ini untuk mengangkut kebutuhan sembako bagi warga di Pulau Nasi. Cukup dengan membayar Rp. 50.000/orang untuk sekali berlayar menuju pulau ini. Dan jika membawa kendaraan roda dua, maka harus menambah Rp. 50.000 lagi.

Sementara jika menggunakan jasa kapal Feri, cukup dengan membayar Rp.19.000/orang dan Rp. 20.000/orang untuk kendaraan roda dua. Akan tetapi, kapal feri hanya berlayar tiga kali dalam sepekan yaitu pada hari Senin,Rabu dan Jumat. Waktu keberangkatannya sama dengan boat nelayan yaitu pada pukul 14.00 WIB. Perjalanan laut menuju Pulau Nasi ini memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Namun, terkadang lama perjalanan juga tergantung dari kondisi cuaca pada saat itu. Dan sangat tidak disarankan untuk berkunjung ke Pulau Nasi ketika musin hujan. Karena Gelombang laut yang tinggi akan menyulitkan perjalanan dan bisa membahayakan keselamatan. Dan disarankan untuk menggunakan kapal feri sebagai sarana transportasi utama.

0 Komentar untuk "Pulau Nasi, Sensasi Pantai Pribadi di Ujung Barat Negeri"

Back To Top