Islam adalah agama yang mengajarkan kebenaran dan keadilan. Dalam Islam, setiap umat diajarkan untuk menjauhi sikap yang membuat orang lain merasa terdzalimi. Sebab, dzalim merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan termasuk salah satu dosa besar.
Seseorang yang berlaku dzalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Selain itu, kegelapan akan menaunginya dan kebaikan yang telah diperbuatnya akan sirna seketika itu juga.
Dan bagi orang-orang yang terdzalimi, Allah tidak akan membiarkannya terus menerus dalam penderitaan. Oleh sebab itulah, setiap doa yang diucapkan akan dikabulkan oleh-Nya, termasuk doa orang-orang kafir yang teraniaya. Dalam sebuah hadist qudsi dikatakan bahwa Allah akan menolong orang yang terdzalimi tersebut dalam waktu dekat.
Begitu dahsyatnya doa orang yang teraniaya, bahkan sumpah, cacian dan kata-katanya adalah doa yang didengar dan dikabulkan Allah, meski ia adalah orang kafir sekalipun.
Dengan demikian, berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya, sebab diantara dirinya dan Allah tidak ada pembatas yang menghalangi. Bahkan, doa mereka akan naik kelangit sebagaimana api menjalar tanpa penghalang apapun.
Walau sebenarnya mendoakan sesuatu yang buruk terhadap orang lain tidak diperbolehkan, namun ternyata ada situasi dimana doa yang baik dan buruk akan dikabulkan, yaitu jika yang berdoa adalah orang yang teraniaya.
Hal ini diterangkan Al-Qur’an dalam surat An-Nisa ayat 148 bahwa, Allah SWT sangat tidak menyukai seseorang yang berkata buruk dengan jelas, terkecuali orang tersebut termasuk dalam golongan orang yang di dzalimi, sebab Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi disebutkan bahwa, Rasulullah SAW bersabda bahwa sesungguhnya ada tiga doa yang langsung dikabulkan, yaitu doa orang yang teraniaya, doa para musafir dan doa buruk yang diucapkan para orang tua untuk anak-anaknya.
Dengan demikian, ketika seseorang di dzalimi maka ia diperbolehkan untuk mendoakan orang yang mendzaliminya tersebut dengan doa yang buruk. Akan tetapi sebaiknya ia memohon kepada Allah untuk menggantikan penderitaannya dengan rezeki yang baik dan bertambah-tambah.
Oleh sebab itu, dianjurkan bagi orang yang terdzalimi membaca doa “Allahuma ajurni fi musibati, wakh lufli khairan minha”. Sebab, doa ini sangat mujarab bagi orang-orang yang didzalimi dan cepat pula mendapatkan jawaban dari Allah.
Akan tetapi, ketika seseorang yang di dzalimi diperbolehkan untuk mendoakan keburukan atas orang yang mendzaliminya, namun akan lebih baik baginya bila ia bersabar. Hal ini disebabkan karena jika ia membalas orang yang mendzaliminya denga doa yang buruk, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kepuasannya.
Berbeda halnya jika ia bersabar, memaafkan dan membalas keburukan dengan kebaikan, serta mendoakan agar orang yang mendzaliminya tersebut diberikan kesadaran bahwa perbuatannya salah, maka ia berhak mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah Ta’ala.
Dengan begitu, apabila ada orang yang berbuat buruk kepadamu baik perbuatan ataupun kata-katanya, maka balaslah dengan kebaikan. Apabila ia memutuskan hubungan denganmu, maka sambunglah hubungan tersebut. Apabila ia mendzalimimu, maka maafkan. Apabila ia membicarakan keburukanmu baik di depan atau dibelakangmu, maka janganlah engkau membalasnya namun maafkan ia dan bicaralah kepadanya dengan lemah lembut. Dan jika ia mengucilkanmu dan tidak mau berbicara kepadamu, maka mulailah berikan salam kepadanya dan ajaklah ia berbicara yang baik.
Dengan bersikap seperti ini, tidaklah akan merendahkan martabat seseorang, namun sebaliknya Allah akan meninggikannya dengan akhlak mulia tersebut. Bukan hanya meninggikan derajatnya di dunia namun juga di akhirat nantinya.
0 Komentar untuk "Dahsyatnya Doa Orang Yang Terdzalimi"